Rabu, 11 November 2015

KJRI Istanbul sudah bisa memperpanjang dan menerbitkan passport baru

KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA 
ISTANBUL

PENGUMUMAN

Diberitahukan kepada seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) di wilayah kerja KJRI Istanbul bahwa per tanggal 10 November 2015, KJRI Istanbul telah membuka pelayanan penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI/Paspor RI). Masyarakat Indonesia di wilayah kerja KJRI Istanbul yang akan mengajukan permohonan pembuatan SPRI/paspor baru atau perpanjangan paspor lama dapat dilakukan di kantor KJRI Istanbul yang beralamat di:

Düğmeciler Mah. 
Düğmeciler Cad. No. 52
Eyüp / İstanbul
Turkey
TELEPHONE (+90) 212 674 8686
FAX (+90) 212 674 8626
EMAIL istanbul.kjri@kemlu.go.id 

Waktu penyerahan dokumen persyaratan setiap hari Senin-Jumat Pukul 9.00 – 12.00 
Waktu pengambilan dokumen setiap hari Senin-Jumat pukul 14.00 – 16.00

Persyaratan Pengajuan Paspor Baru adalah:
1. Persyaratan Umum
1.1 Mengisi Formulir
1.2 Paspor Lama
1.3 Foto Biometrik (background putih) 4 buah
1.4 KTP
1.5 Kartu Keluarga (KK)
1.6 Akta Lahir
1.7 Ikamet
2. Persyaratan Khusus
2.1 Pelajar : Öğrenci Belgesi
2.2 Pekerja : Kontrak Kerja dan surat keterangan kerja dari perusahaan 
2.3 Menikah : Buku Nikah dan Salinan Kartu Identitas Pasangan
2.4 Anak Lahir di Turki : - Surat Kelahiran dari Rumah Sakit
- Surat Catatan Kelahiran dari Perwakilan
- Mufaket Name (anak dari orang tua yang berbeda kebangsaan)
- Paspor Orang Tua
- Buku nikah orang tua

Jumat, 10 Juli 2015

Cerita Kehamilan yang Kedua--Bag. 3

Wajah Dr. Hasan biasa-biasa saja ketika kuperlihatkan hasil lab-ku yang kedua ini. Iyalah, dia setiap hari menyaksikan kehamilan, keguguran dan kelahiran. Tapi aku penuh harap dan sangat mengandalkan kata-kata yang akan keluar dari mulut dokter pelit bicara ini. 

"Kamu hamil. Ayo kita periksa USG", lanjutnya. Kemudian dia begitu saja meletakkan foto USG-nya diatas perutku. "Ini saya resepkan vitamin untuk kamu minum sehari satu", lanjutnya. Tak lama aku sudah mengantongi vitamin tersebut yang bernama "DECAVİT", dari apotik terdekat. 

Aku menelepon suami tentang berita ini, tapi dia santai-santai saja. Kemungkinan masih kurang percaya atas hal ini. Hatiku dipenuhi rasa syukur sekaligus rasa kurang percaya atas anugerah ini..betulkah ini..lalu sanggupkah aku mendidik dan membesarkannya, melihat pengalamanku sebagai ibu untuk Süleyman yang masih banyak kurangnya, jauh dibandingkan saran-saran parenting Ayah Edy atau mbak Kiki Barkiah.

Hari-hari berikutnya badanku terasa sangat lelah dan aku masih mengidap sisa-sisa demam yang kuderita dari 3 minggu yang lalu. Untuk minum obat aku tidak bisa karena takut membahayakan bayiku. Jadi terpaksa aku banyak istirahat, dan untungnya di bulan april akhir memang sudah tidak ada lagi pekerjaanku sebagai penerjemah, karena grup-grup umroh plus dari Indonesia sudah sangat berkurang menjelang ramadhan.

Ketika demam dan batukku perlahan sembuh, aku merasa energik kembali dan merasa heran serta bertanya-tanya, akankah mengalami masa-masa ngidam yang berat seperti ketika hamil Süleyman dulu, yang mana aku menderita migren parah hampir setiap hari, diikuti dengan muntah-muntah dari pagi hingga malam. Suamiku menduga bayiku perempuan, karena katanya kok adem sekali tidak seperti waktu masa kehamilan yang pertama, dimana dia sering kuminta pulang awal dari kantor karena aku sudah muntah-muntah parah.

Rupanya kami terlalu dini menduga. Tak lama episode migren dan kolaps ditempat tidur dengan interval muntah ke toilet yang lebih dari 5 kali sudah dimulai. Sakitnya migren dengan cenutannya (throbbing) sangat luar biasa. Belum lagi muntah-muntahnya yang berkesinambungan.

Untung saja sebelum serangan berikutnya aku bisa mengatur untuk menyelenggarakan buka puasa untuk para mahasiswa yang acaranya terbilang sukses. Untuk itu aku memasak beberapa jenis masakan Indonesia juga masakan Turki. Membersihkan rumah juga salah satu agenda penting, maklum sudah menjadi adat masyarakat Turki bahwa rumah harus resik terutama bila akan ketamuan.

Esoknya setelah acara buka bersama usai, kembali serangan migren menyerang, dan beberapa hari kemudian malah menyerang dan menetap selama 4 hari penuh. Membuatku putus asa dan  mengambil keputusan darurat mengunjungi obgyn di rumah sakit swasta. Randevu-ku di RS. Negeri masih cukup lama, jadi aku tak mau menunggu untuk menaggulangi migren yang menyiksaku itu.

Op. Dr. Serdar Sari, obgyn yang memeriksaku di Özel Bilge Hastane. Orangnya sangat baik dan simpatik. Untuk pertama kalinya aku bisa mendengar denyut jantung bayi keduaku ini, kedua lengan dan kakinya, kepalanya, dengan begitu jelas. Aku menanyakan jenis kelaminnya, dan Dr. Serdar mengatakan belum bisa melihatnya karena kakinya menyilang.

Aku kemudian mengutarakan ketakukan dan traumaku untuk menjalani operasi caesar lagi. Ia mengatakan tidak perlu takut karena akan diberi obat penenang dan menganjurkan jenis anestesi epidural dengan alasan untuk mempercepat pemulihan dan tetap sadar selama operasi sehingga bisa langsung melihat bayinya. Sambil mengobrol rupanya Dr. Serdar tetap berupaya mencari jenis kelamin bayiku, dan akhirnya ia mengambil kesimpulan sementara bahwa bayinya perempuan, "tapi bisa jadi saya salah, kita lihat lagi kalau sudah lebih besar sedikit", katanya.

Dr. Serdar meresepkan 1 macam obat untuk mual, dan untuk migren aku dianjurkan minum PAROL yang memang selalu ada di kulkas. Sebenarnya aku berusaha menghindari minum Parol itu karena takut mengganggu bayiku.Namun dokter meyakinkan bahwa boleh saja diminum jika perlu dan relatif aman. 

Cerita Kehamilan yang Kedua--Bag. 2

Aku mengambil randevu lagi untuk bertemu dengan Op. Dr. Hasan Kolak, walau aku tahu untuk menunjukkan hasil lab tidak perlu lagi randevu. Hal ini supaya aku bisa mengantri dengan tenang karena sudah pasti dapat giliran. Sedangkan kalau tanpa randevu biasanya menunjukkan hasil lab harus buru-buru karena sudah jatuh tempo untuk pasien yang ada dalam urutan di layar monior.

Dr. Hasan mengatakan aku mengalami masalah keseimbangan hormon. Ia meresepkan satu macam obat dan aku diminta datang untuk kontrol begitu obatnya habis. Obatnya langsung kubeli di apotik yang ada di seberang kompleks rumah sakit. Ternyata semacam pil KB, dan aku harus meminumnya selama 30 hari, 1 tablet setiap hari. 

Benar saja, selama 30 hari itu aku tidak dapat mens. Ketika datang kembali untuk kontrol ke Dr. Hasan, tanpa banyak bicara, seperti biasa aku diminta bersiap untuk USG, dengan agak menekan perut bawahku. Kemudian tanpa berkata apa-apa lagi, beliau kembali menyuruhku untuk test darah. Kali ini aku sudah lebih profesional dalam hal menjalani test darah, sudah tidak ada lagi ketakutan seperti yang kali pertama. 

Petugas memberitahukan kalau hasilnya bisa diambil 3 jam lagi. Aku memutuskan tidak mengambil hasilnya hari itu karena tidak sanggup menunggu 3 jam, dan lagi aku ada janji menengok santri puteri yang lokasinya di sisi Asia Istanbul. Dengan perhitungan waktu yang matang, aku bisa tepat pukul 4 sore di TK untuk menjemput anakku.

Penasaran dengan hasil lab-nya, di rumah aku cek hasilnya dari internet. hasil lab dari Rumah sakit pemerintah di Turki memang bisa di-cek langsung dari internet, seperti sistem pengambilan randevu, dengan memasukkan nomor identitas. Hasil yang terpampang menampilkan nilai HCG sekian-sekian..yang ketika aku googlink menunjukkan bahwa aku hamil sekitar 5 minggu.

Rasanya tak percaya, apa iya. Kan aku malah sedang menjalani perawatan hormon. Tak sabar aku kemudian mengambil randevu lagi untuk kunjungan ke Dr. Hasan. Dan ternyata tanggal yang terdekatnya adalah di poliklinik rumah sakit tersebut yang lainnya yang lokasinya tidak di dalam kompleks rumah sakit. 

Sesampainya disana, aku langsung mengambil barcode dan mencetak hasil lab-ku. Versi print-out terlihat lebih detail dan aku tak sabar untuk konsul menanyakan kebenaran kehamilanku ini. Tapi perut terasa sangat lapar dan dengan perhitungan masih ada 1 jam lagi sampai kepada giliranku (menurut jam yang tertera di barcode), aku keluar dulu ke kafe börek untuk mengganjal perut dengan 2 potong pide dan segelas teh.

Namun malangnya, ketika selesai makan dan aku kembali ke poliklinik, ternyata dokterku sudah pergi mendadak karena harus operasi. Ah, sudahlah hari itu sia-sia aku pulang lagi ke rumah dengan kondisi lemas dan kembali mengambil randevu untuk pertemuan berikutnya dengan dokterku.

Cerita Kehamilan yang Kedua--Bag. 1

Di usiaku yang ke-35 ini, aku berharap sekali untuk dikaruniai lagi buah hati sebagai adiknya Süleyman, yang kini sudah 5 tahun lebih usianya. Suami sudah sepakat sepulangnya aku dan anakku dari liburan kami di Indonesia, November 2014 lalu, untuk merencanakan anak kedua kami.

Tapi rupanya tidak semudah itu. November, desember, Januari 2015, Februari, tak kunjung aku positif hamil. Bahkan bulan Januari dan Februari aku mengalami masa-masa haid yang hanya terpaut antara 2 minggu hingga satu minggu satu sama lain. Keadaan tersebut membuatku lemah karena pendarahan yang terus menerus, sehingga akhirnya aku memutuskan untuk mengunjungi obgyn di rumah sakit pemerintah.

Sistem pelayanan kesehatan di Turki sudah sangat bagus. Pertama kita harus masuk ke website rumah sakit terpusat yang alamatnya https://www.mhrs.gov.tr/Vatandas/. Kemudian kita memilih propinsi, lalu distrik. Setelah itu memilih rumah sakit pemerintah sesuai distriknya. Lalu memilih poliklinik yang dituju. Daftar dokter yang bisa dipilih beserta tanggalnya akan muncul sebagai hasil pencarian. Ketika dokter pilihan di-klik, akan muncul tabel jam periksa yang masih bisa kita pilih. Jam periksa yang sudah berwarna abu-abu artinya sudah dipilih terlebih dahulu oleh pasien sebelumnya.

Setelah itu akan muncul layar konfirmasi dan selanjutnya pemberitahuan akan dikirim ke email kita mengenai informasi randevu yang sudah kita ambil. Kita harus datang sesuai tanggal, sekurang,kurangnya 15 menit sebelum perjanjian waktu. Caranya hanya tinggal menunjukkan kartu identitas saja kepada resepsionis di klinik, kemudian ia akan mencetak barcode untuk kita. Selanjutnya hanya tinggal mengamati nama kita di layar monitor untuk masuk ke ruang periksa.

Op.Dr. Hasan Kolak, nama dokter yang memeriksaku. Setelah mendengar keluhanku, kemudian memeriksaku lebih lanjut dengan USG. Tanpa banyak berkata dia menuliskan rujukan untuk periksa darah ke lab di komputernya. Dengan perasaan yang cukup "down" aku keluar dari gedung F untuk menuju gedung E untuk periksa darah. 

Mekanismenya gampang, tinggal memasukkan nomor identitas di mesin, kemudian nomor antrian keluar. Setelah itu tinggal memantau nomor kita di layar monitor. Ketika giliranku tiba, aku langsung masuk dan menyerahkan barcode yang kudapat dari klinik obgyn. Petugas memberikan tempat darah kemudian aku dipersilakan mencari kursi yang kosong untuk diambil darah. Di ruangan ini ada sekitar 10 kursi dengan 10 petugas yang bertugas mengambil darah pasien. 

Aku agak gugup karena rasanya sudah lama sekali sejak test darah yang terakhir. Mungkin sekitar 6 bulan sebelumnya, ketika aku menjalani test darah untuk pemeriksaaan asam urat dan trigliserida. Tak lama pengambilan darah selesai dan aku diminta menekan kapas di vena-ku serta diberi sebuah plester luka bulat kecil untuk ditempel sendiri. Petugas memberitahukan kalau hasilnya akan keluar pukul 3 sore. Aku memutuskan untuk pulang saja karena harus jemput anakku dari TK pukul 4 sore.

Kamis, 02 Juli 2015

Keegoisan Manusia

Keegoisan manusia dalam memenuhi hawa nafsu pastinya akan menuai bencana. Tidak hari ini atau besok. Mungkin bebrapa tahun atau bahkan puluhan tahun kemudian. Kita nggak hanya bertanggungjawab terhadap diri sendiri, tapi juga kepada masyarakat dan peradaban ini.

Banyak orang kini sudah menganggap agama sebagai produk out of date, old fashioned, out of logic..lalu menggali ilmu yang tidak sejalan dengan kitab suci dengan alasan lebih masuk akal, berdasarkan fakta, tertulis dalam prasastı ribuan tahun sebelumnya, dan kemudian melakukan penistaan agama, kematian iman, akidah dan itikad.

Ruh-ruh yang sudah kering ini memisahkan agama dari science, dari masalah-masalah sosial mendasar, dari pendidikan. Dalihnya selalu "jangan bawa-bawa agama!" padahal nyatanya agama adalah esensi dari segala hal dalam kehidupan ini.

Seseorang yang depresi menyalahkan diri sendiri dalam kegelapan tanpa cahaya diujung lorong. Tidak ada Tuhan untuk tempat mengadu, karena sudah tidak percaya. Akhirnya mengakhiri hidupnya (banyak kasus, yang terakhir yang saya tahu kasus seorang crocheter yang bunuh diri, padahal kelihatannya baik-baik saja, rajin mengelola blog, rajin memamerkan senyumnya yang ceria dan sharing proyek-proyeknya yang berwarna cerah).

Melegalkan sesuatu yang haram, dengan alasan hak azasi manusia. Contoh kasus pelegalan LGBT di sejumlah negara, dan sekarang konon sudah akan masuk materi bahasan Komnas HAM di Indonesia. Untuk merepresi LGBT, apalagi kalau bukan keimanan kepada Tuhan. Jika memang dirinya punya kelainan, yang sudah diterapi namun tidak berhasil, maka jika yang bersangkutan adalah orang beriman, dia akan bersabar dan menahan diri dari perbuatan zina. Dan itu adalah yang terbaik baginya, keluarganya, dan lingkungannya. Pastinya itu sangatlah berat. Tapi orang beriman tahu bahwa hidup di dunia hanyalah sementara, dan akhiratlah yang kekal dan abadi.

Melegalkannya dalam suatu lembaga pernikahan adalah merusak lembaga pernikahan itu sendiri. Dan akhirnya akan semakin banyak anak-anak yang terlahir dari donor sperma, dari donor zygote, dari donor sel telur ataupun dari surrogate mother. Hanya untuk memenuhi nafsu para pasangan sejenis untuk menjadi melengkapi gambaran sebuah keluarga dengan anak-anak sehat dan lucu. 

Ketika anak-anak sehat dan lucu ini dewasa dan mencari jatidirinya, bagaimana orangtuanya akan menjelaskan dari mana mereka berasal? seorang individu membutuhkan dasar yang kuat dan valid untuk membangun integritasnya sebagai manusia dewasa. mereka bukan robot yang dibuat untuk lucu-lucuan. Mereka juga bukan experiment lab. Mereka adalah manusia, makhluk mulia yang diciptakan Tuhan.

Selasa, 10 Februari 2015

Ayam Kecap untuk Mie Ayam

Ayam kecap untuk mie ayam
Bahan:
Dada ayam tanpa tulang 3 buah, potong-potong kecil
1/2 kg pırasa, iris halus
1 gendul bawang putih, kupas, iris halus
Minyak untuk menumis
Bumbu: garam, lada hitam, brown sugar, jahe bubuk, kecap asin, kecap manis, lengkuas parut
Cara membuat:
Panaskan minya, masukkan bawag putih, lalu pırasa,aduk-aduk terus sampai pırasa agak layu, masukkan ayamnya, aduk,aduk terus sampai ayam memutih, masukkan bumbu-bumbunya, kecilkan api, tutup pancinya. Sesekali aduk dan cicipi rasanya, harus manis-gurih
Untuk 30 porsi.
Sesuaikan ya porsinya, aku buat banyak karena untuk menjamu anak-anak mahasiswa.

Tumis Ati Ampela yang Super Enak

Tumis ati ampela
1. Bersihkan ati ampela dengan seksama. Belah ampela dan cuci bersih darah yang membeku didalamnya. Potong sesukanya atau bisa juga nggak dipotong
2. Bersihkan cabe secukupnya, bawang bombay, bawang putih, sedikit jahe, lengkuas, kunyit, blender semuanya menjadi bumbu halus
3. Tumis bumbu halus, tambahkan salam dan sereh, serta satu sendok kemiri yang sudah digoreng dan dihaluskan (saya sebelumnya sudah punya kemiri halus dalam toples), aduk-aduk sampai harum
4. Masukkan potongan ati ampela, kasih garam, gula, lada, aduk-aduk, kecilkan api, tutup
5. Sesekali aduk, peraskan sedikit air lemon, cicipi rasa. Harus pas manis-asin-gurih
6. Jangan dikasih air, cukup dari juice atinya sendiri
7. Jangan terlalu berlebihan ngaduknya, kalau ample sudah matang dan rasa sudah pas, matikan api
AFİYET OLSUN



Ikan sambal Lezatos

Akhirnya ada waktu untuk menulis resep. 
Sambal ikan:
1. Ikan dicuci bersih, keringkan, lumuri dengan garam dan air lemon, balur dengan tepung. Aku pakai tepung serbaguna Sasa. Tapi tepung apa aja bisa kok.
2. Panaskan minyak agak banyak, deep fry ikan dan dibalik kedua sisinya hingga kekuningan, tiriskan dan sisihkan.
3. Bersihkan cabe merah secukupnya, bawang bombay, bawang putih, blender semuanya, lalu tumis
4. Parut sedikit lengkuas ke dalamnya, tambahkan garam, gula pasir, merica, aduk dengan api kecil hingga harum, kecilkan api
5. Sementara itu, godog asam jawa secukupnya dengan air panas, saring dan siram ke atas sambal yang sedang digoreng, aduk rata, cicipi, harus pas manis-asin-pedes,asemnya, kalau ada yang kurang, ditambahkan
6. Masukkan ikan gorengnya, aduk rata, biarkan dengan api kecil sampai sambal agak mengering
AFİYET OLSUN
Ini beneran enak dan bumbunya berasa banget
Kalau nggak punya asam jawa, pakai air jeruk lemon, cuman ya beda rasanya.


Donat Spring Picnic

Donat untuk spring picnic.
Resep:
bahan:
320 gr terigu, ayak
38 g unsalted butter
1 telur suhu ruang---aku pakainya telor
1/2 sdt garam
50 gr gula pasir
150 ml susu tawar hangat
30 ml air hangat
1/4 sdt gula pasir
2,5 sdt ragi roti.
Caranya:
Ini untuk mengembangkan ragi:
Ambil wadah plastik ataupun gelas, tuang ragi, air hangat, 1/4 sdt gula pasir. Aduk-aduk dan biarkan hingga menggelembung.
Campur semua bahan lain di baskom plastik, masukkan ragi yg sudah berbuih, aduk pake spatula atau sendok naşi yang dari plastik itu, jangan pakai tangan, soalnya lengket sekali. Tutup baskom dan biarkan hingga adonan mengembang.
Setelah adonan mengembang, tinju adonan (emang Mike Tyson, ya? hehe). Taburi meja kerja dengan terigu, ambil adonan, dan tambahkan terigu sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga tidak terlalu lengket ditangan namun tetap lembek. Banting-banting sambil diuleni.
Ambil,loyang, taburi tepung secara merata. Buat bulatan-bulatana donan, lalu pipihkan dan lubangi. Letakkan di loyang, beri jarak. Biarkan hingga mengembang lagi.
Kemudian panaskan minyak yang banyak di wajan atau panci, setelah panas, kecilkan api sampai kecil sekali. Ambil donat mentah, adjust lagi lubangnya, masukkan donatnya, jangan terlalu penuh, harus ada ruang untuk donat bergoyang-goyang. Ambil 1 buah tusuk sate, goyang2 donat dari yang bolongnya dengan tusuk sate, balik-balik sesekali, jadi donatnya licin dan gendut. Angkat dan tiriskan.
Silahkan dibedakin atau di make-up dengan coklat dan kawan2nya.

Ayam Goreng Kuning Piknik

Masak ayam goreng praktis dalam jumlah banyak:
Bahannya:
Ayam 3 ekor, minta potong 14 potong sama tulangnya. Ngomongnya: "Kemik ile beraber parçalarmısınız, 14 parça olacak" khusus daerah Turki dan sekitarnya.
Lengkoas 5 cm, kira-kira
Kunyit 3 sendok tatlı (sendok dessert)
Ketumbar 3 sendok tatlı
Cumin 1 sdt
Jahe bubuk 2 sendok tatlı
Garam 3,5 sendok tatlı, gula putih 2 sendok tatlı
Bawang bombay 3 buah
bawang putih 6 siung
Semua bumbu diatas blender halus.
Caranya:
Lumuri ayam dengan air lemon, cuci bersih, tiriskan.
Ambil kuali yang besar, kemudian lumuri minyak dalamnya
Masukkan ayam, taruh bumbu diatasnya, ambil sarung tangan plastik bersih, peras lemon diatas ayam, adukayam dengan bumbu dan air lemon. Setelah merata nyalakan api kompor. Jangan ditutup entar ayam yang dibawah keempukan.Beri daun salam. Saya nggak pake sereh, sayang ah smile emoticon
Setelah semua ayam terkena panas, aduk, supaya yang diatas jadi ke bawah. Kemudian pindahkan ke beberapa kuali yang lebih kecil bersama bumbunya, supaya matang merata dan airnya mengering. Jangan lupa dibolak-balik.
Sekarang siapkan minyak yang cuku banyak, panaskan.
Goreng ayamnya hinggak kecoklatan.
Tahan 3 hari dalam container tertutup yang dialas kertas nasi. Cocok buat piknik/syukuran. Rasa tetep enak bahkan setelah H+3 setelah dimasak.


Wisata ke Resort Ski di Gunung Uludağ

Dimuat di koran Surya http://surabaya.tribunnews.com/2015/02/10/meluncur-seru-di-uludag
dengan sejumlah editing.

Masyarakat Indonesia di Istanbul memiliki sebuah perkumpulan yang dinamakan MII (Masyarakat Indonesia Istanbul). Sudah menjadi agenda tetap MII untuk melaksanakan piknik musim dingin, baik itu ke gunung Uludağ, ke Bolu, ataupun ke tempat wisata musim dingin lainnya. Musim dingin kali ini MII kembali mengadakan piknik bersama dengan tujuan  resort ski di gunung Uludağ, Bursa.
Dengan menggunakan sebuah minibus dan satu midibus, rombongan MII yang berjumlah 41 orang ini bertolak dari Pendik, sebuah terminal bis di Istanbul bagian Asia, menuju kota Bursa. Saat itu hari sabtu, tanggal 31 desember 2015, waktu menunjukkan pukul 07:00 pagi.

Cuaca cukup dingin sekitar 8 derajat dan sangat berangin. Untuk menuju kota Bursa, yang terletak  di barat laut Turki, kami harus melewati Gebze, sebuah distrik dari propinsi Kocaeli, tetangga Istanbul. Dari Gebze kami akan menyeberangi bagian sempit laut Marmara  dari pelabuhan Eşkihisar menuju ke pelabuhan Tophane yang ada di distrik Yalova, propinsi Bursa. Kota Bursa sendiri adalah ibukota propinsi Bursa. Resort ski gunung Uludağ terdapat di kota Bursa tersebut.

Dengan harap-harap cemas kami menuju Eşkihisar. Jika cuaca masih tetap berangin, maka kami terpaksa tidak bisa menyeberang dengan ferry ke Tophane, dan mau tidak mau kami harus memutar lewat jalan darat, yang kira-kira akan memakan waktu ekstra sekitar dua jam. Sedangkan kalau menggunakan ferry, hanya perlu sekitar 25 menit saja untuk mencapai Yalova.

Alhamdulillah ketika tiba di Eşkihisar, ternyata cuaca membaik dan perjalanan ferry tidak dibatalkan. Kedua kendaraan kami bisa langsung masuk ke dalam ferry. Rombongan segera turun dan mengambil sejumlah foto dengan latar belakang laut Marmara dan burung-burung camar yang begitu banyak di pagi itu. Sebagian peserta rombongan masuk ke dalam “Sefer Cafe” yang ada di lantai dua kapal ferry, untuk menikmati kopi, teh, roti isi ataupun mie instant cup.

Sesaat sebelum  ferry merapat di pelabuhan Tophane, Yalova, seluruh rombongan telah siap didalam kendaraan lagi. Dari Tophane ke kota Bursa, perjalanan memakan waktu sekitar 1,5 jam lagi. Dimulai dari distrik Orhangazi, kemudian distrik Gemlik, yang terkenal dengan buah zaitunnya, setelah itu kota Bursa. Kota Bursa-Gunung Uludağ berjarak sekitar 40 Km, dan ditempuh dalam waktu sekitar 1 s/d 1,5 jam.

Kota Bursa adalah kota terpadat keempat di Turki, setelah Istanbul, Ankara, dan İzmir. Kota ini juga merupakan ibukota Ottoman yang pertama, yaitu ketika Ottoman berhasil menakhlukkan Bursa dari Byzantium pada tahun 1326. Bursa kini menjadi tempat bagi industri-industri mobil, tekstil, makanan olahan, produk susu dan minuman.

Saat itu angin sangat kencang di kota Bursa, sehingga cukup menggoncang kendaraan kami. Bersama dengan angin juga bertiup debu yang cukup  banyak dan mengotori kaca-kaca mobil. Syukurlah semua tidak menjadi kendala, dan kami mulai memasuki jalanan mendaki ke puncak gunung. Kanan-kiri jalan dipenuhi dengan tumpukan salju yang belum meleleh, meski saat itu cuaca cukup hangat, sekitar 12 derajat C. Semakin keatas tumpukan salju semakin tebal. Ketika kami memasuki gerbang Taman nasional Gunung Uludağ, tumpukan salju terlihat sangat tebal, membentuk tebing salju di kedua sisi jalan.

Akhirnya pada pukul 11.30 kami tiba di tempat parkir mobil di area perhotelan Uludağ. Tempat untuk bermain ski-nya memang berada di area perhotelan ini. Setelah mempersiapkan diri dengan jaket tebal, sarung tangan, sepatu boot, syal dan topi rajut, kami keluar dari mobil menyongsong tiupan angin bersalju. Sapaan selamat datang dari Sang Uludağ, yang dinamakan Mysian Olympus oleh orang-orang Yunani yang dulu menghuni Bursa sebelum datangnya bangsa Turki ke wilayah ini.
Setelah diberikan pengumuman tentang jam berkumpul dan tempat berkumpul, kami segera berpencar untuk melakukan kesenangan masing-masing. Ada yang membuat foto keluarga, foto –foto lucu bersama teman-teman, saling lempar bola salju, dan sebagainya.

Saljunya begitu tebal dan lembut, ketika melangkah, kadang kaki terperosok sampai selutut. Tiupan angin yang kencang kadang hampir membuat kami jatuh. Setelah puas berfoto, sebagian rombongan menyewa alat untuk meluncur, serupa kereta luncur. Kegiatan ini ternyata cukup mengasyikkan, meluncur sejauh kurang lebih 100 meter ke bawah. Sayangnya, ketika kembali ke atas, alat luncurnya harus digeret sambil berjalan menanjak. Hal ini cukup melelahkan ditengah hembusan angin yang sanggup menghempaskan kami ke atas salju tebal ini.

Sebagian peserta rombongan  berjalan mendaki menuju ke area hotel dan kafeteria yang ada dibagian yang lebih tinggi dari area parkir. Disitulah tempat untuk bermain ski yang sebenarnya.  Disana juga terdapat penyewaan alat-alat untuk bermain ski. Beberapa orang yang sudah terbiasa bermain ski setiap tahunnya, dengan sigap segera menyewa perlengkapan ski dan langsung meluncur dengan cukup mahir. Sisanya hanya menggunakan perlengkapan ski untuk berfoto-foto saja. Hal inipun sudah cukup menyenangkan bagi peserta rombongan kami.

Sebenarnya landasan ski yang ada disini adalah landasan ski dengan kategori “Baby Slope” atau paling mudah. Untuk yang memang sengaja mau bermain ski di Uludağ, tersedia berbagai landasan dengan kesulitan yang bertingkat. Tersedia pula instruktur ski untuk yang memerlukan pelatihan.
Puas bermain-main di salju, sebagian rombongan kembali ke tempat parkir untuk menyantap bekal nasi dan ayam goreng yang dibawa dari rumah. Sebagian lainnya memilih menikmati roti isi dan kopi yang tersedia di cafe-cafe di dekat area bermain ski.

Setelah menunaikan shalat dzuhur di masjid Haji Yazıcı yang ada di daerah tempat parkir, kamipun bersiap untuk turun kembali ke kota Bursa dengan tujuan untuk berziarah ke mesjid Ulucami dan makan sore.

Wajah-wajah memerah karena cuaca dingin, namun sumringah karena akhirnya bisa terlaksana berwisata ke gunung Uludağ. Tak terasa tibalah kami di depan Mesjid Ulucami. Rombongan turun dari kendaraan dan menyeberang menggunakan penyeberangan bawah tanah menuju restaurant untuk bersantap sore dulu. Santap sore kami berupa sup lentil, nasi dengan döner kebab ayam, salad, dan ayran, yaitu minuman dari yogurt yang dicairkan dan diberi garam. Setelah makan, rombongan diberi kesempatan waktu bebas selama kurang lebih satu jam untuk menjelajahi Mesjid Ulucami dan Kozahanı (pasar sutera).

Mesjid Ulucami (dibaca: Ulujami), dibuat oleh Sultan Beyazit 1 yang bergelar “Yıldırım” atau halilintar, pada tahun 1396-1399. Mesjid ini sangat unik karena memiliki 20 kubah yang disangga pilar-pilar dibawahnya. Kubah-kubah tersebut membuat kesan mesjidnya terbagi menjadi 20 buah ruangan. Konon hal ini sebagai perwujudan dari 20 buah mesjid yang dijanjikan akan dibangun oleh Sultan Beyazid jika ia berhasil memenangkan perang Nicopolis pada tahun 1396.

Keunikan Ulucami lainnya adalah adanya “şadırvan” (baca: syadırwan), tempat wudhu, yang tempatnya ada di tengah ruangan mesjid. Hal ini khas gaya arsitektur Selcuk (baca: seljuk), yaitu masa sebelum Ottoman. Masjid ini juga memiliki 192 buah kaligrafi yang menghiasi tiang-tiang dan dindingnya, serta satu buah penutup ka’bah yang dulu dibawa dari Mesir oleh Sultan Yavuz Selim pada abad ke-15, ketika beliau menakhlukan Mesir.

Bursa sejak zaman Byzantium sudah menjadi pusat peternakan kepompong ulat sutera. Dan oleh karenanya, Bursa menjadi bagian dari perjalanan dagang sutera yang dinamakan “Jalan Sutera”. Kozahanı yang terletak tak jauh dari mesjid  Ulucami adalah pusat perdagangan sutera di Bursa. Tempat ini dibuat oleh Sultan Beyazit II pada tahun 1491. Sesuai dengan namanya koza=kepompong ulat sutera, Hanı=bangunan, Kozahanı awalnya adalah pusat perdagangan kepompong ulat sutera dan tempat beristirahatnya para rombongan saudagar karavansarai. Saat ini bagian bawah Kozahanı dijadikan cafe-cafe untuk minum teh. Sedangkan bagian atasnya digunakan untuk tempat penjualan sutera dan kantor-kantor pengacara.

Pada pukul 18:30, rombongan mulai berkumpul kembali di halte bus depan Ulucami. Setelah ketua rombongan memeriksa  kelengkapan jumlah peserta, kemudian sopir-sopir bis ditelepon untuk datang ke lokasi dan kamipun segera naik ke dalam bis-bis kami. Perjalanan kembali kami ke Istanbul relatif lancar tanpa hambatan. Kami tiba di Istanbul sekitar pukul 10 malam, lelah namun senang dan ingin kembali lagi kesana di musim dingin tahun depan.

==========





Yeşil Camii

Dinamakan Yeşil=hijau, dari interior dalamnya yang serba hijau, meliputi keramik-keramik hexagonal berwarna hijau kebiru-biruan, serta elemen mimbar-mihrab, dan ornamen-ornamen lainnya yang juga serba hijau.
Masjid cantik ini dibangun oleh Sultan Mehmet I "Çelebi". Arsiteknya, seorang Vezir yang bernama Hacı Ivaz Paşa, menampilkan arsitektur Yeşil camii yang senyatanya adalah karya seni warisan Selcuk.
Sultan Mehmet I, dari gelarnya yang"çelebi" sudah terlihat bahwa beliau adalah seorang sufi. Oleh karenanya banyak inkripsi-inkripsi Rumi menghiasi dekorasi mesjid ini.
Mesjid yang dibangun pada sekitar tahun 1419-1421 ini, interior-nya dikerjakan oleh artist dari Tabriz, yaitu Ali Bin İlyas dan Mehmet El Mecnun. Namun gempa bumi yang memporak-porandakannya pada tahun 1855, membuatnya harus direnovasi besar-besara atas perintah Ahmet Vefik Paşa, gubernur Bursa pada masa itu.
Karena tidak bisa menemukan arsitek Turki yang mampu untuk mengerjakan proyek tersebut, gubernur menunjuk seorang arsitek Prancis, bernama Leon Parvilee, yang ternyata tidak bisa mengembalikan keadaan lukisan kubahnya dengan sempurna. Kini kita mendapati kubah tersebut disapu cat putih.
Keindahan mesjid hijau bahkan dimulai dari pintunya yang berupa ukiran langsung diatas marmer, begitu indah sehingga Evliya Çelebi menyebutnya sebagai "Dantel" atau renda.
Begitu masuk ke dalam mesjid, terdapat ruangan memanjang ke kanan dan kekiri, serta pintu utama ditengah membuka ke ruang utama. Ruangan yang ke kiri adalah ruangan sholat wanita dengan dekorasi interior yang juga sungguh menawan.
Dulunya, ruangan-ruangan di kedua sisi tersebut dinamakan "Tabhane", yaitu ruangan untuk tempat tinggal tamu yang datang ke mesjid dari jauh. Kedua ruangan tersebut dilengkapi dengan perapian atau "ocak" dalam bhs. Turki.
Setelah melewati pintu utama, terdapat sejumlah level yang ditinggikan , yang dinamakan "Eyvan". ada dua di masing-masing sisi, dengan kubah sendiri dan hiasan kubah serta sekeliling dindingnya yang luar biasa indah, semuanya bernuansa hijau.
Belum lagi mihrabnya yang sungguh mengundang rasa kagum yang membuncah. Sungguh unik, luar biasa kaya. Rasanya tak bosan-bosan memandang karya seni sedemikian tinggi yang pernah ada dari abad ke 15 tersebut.
Dİ bawah masing-masing Eyvan terdapat pabuçluk, yaitu tempat untuk menyimpan sepatu pada masa itu. Tentu saja saat ini dilarang menyimpan sepatu disitu, karena sekarang seluruh bagian mesjid telah dilapisi karpet.
Sebagaimana di Ulucamii, di Yeşil camii juga terdapat Şadırvan yang berada di tengah ruangan mesjid, bedanya di Yeşil camii ini şadırvannya tidak lagi digunakan untuk mengambil wudhu, jadi hanya sebagai dekorasi ruangan dan pendingin ruangan saja.
Semoga semua warga MII bisa memiliki kesempatan untuk mengunjungi Yeşil Camii.
(Lia)
Ket. gambar: foto-foto Yeşil Camii












Ulucamii

Sesuai dengan namanya Ulu=besar, Ulucamii adalah masjid yang terbesar pada masa itu, yaitu masa pemerintahan Sultan Bayezit I, yang memiliki julukan "Halilintar" atau "Yıldırım" dalam bahasa Turki.
Mesjid bergaya arsitektur Selcuk (sebelum masa Ustmaniyyah) ini, dibangun dari tahun 1396-1399, dengan arsiteknya Ali Neccar. Mesjid Besar ini memiliki dua buah menara dan berkubah 20 buah, yang membuat interiornya terbagi menjadi semacam ruangan-ruangan dibawah kubah-kubah dan pilar-pilar penyangganya.
Ke-20 kubah tersusun berbaris 4, setiap baris memuat 5 kubah, dan disangga dengan 12 buah pilar. Ruangan-ruangan yang tercipta dibawah masing-masing kubah tersebut sebagai perumpamaan dari 20 buah mesjid yang dijanjikan akan dibangun oleh Sultan Bayezit jika memenangkan perang Nıcopolis pada tahun 1396.
Keunikan mesjid ini, didalamnya menyimpan koleksi kaligrafi terbesar di dunia, sebanyak 192 potongan kaligrafi. Kaligrafi-kaligrafi tersebut terpasang di pilar-pilar, diatas pintu, dan di setiap dinding.
Keistimewaan lainnya adalah adanya Şadırwan, atau tempat wudhu yang berada ditengah mesjid. Diatas tempat wudhu, atapnya transparant, sehingga memberi pencahayaan lembut untuk mesjid besar ini.
Satu lagi tanda mata penting di mesjid ini adalah adanya penutu ka'bah dari masa Sulan Yavuz Selim sanga penakhluk Mesir dan Khalifah pertama Ustmaniyyah. Penutup ka'bah ini bertarikh dari abad ke-15 Masehi.
Bagi penulis pribadi, mesjid Ulucamii sangat berkesan, dan setiap kali ke sana ada perasaan khidmat yang sulit dilukiskan. Pantulan keindahan Mihrabnya, Sultan Mahfili-nya, Şadırvan-nya, semuanya memberi aura keagungan dan kedamaian yang seakan terasa melingkupi ruangan mesjid, memberi atmosfer yang sangat berbeda dan unik.
(Lia)
Ket Gambar: foto-foto Ulucamii







Gunung Uludağ

Kota Bursa tak bisa dilepaskan dengan gunung Uludağ. Kurang afdol rasanya kalau mengunjungi kota Bursa tanpa mengunjungi gunung yang memiliki resort ski tersebut.
Gunung berketinggian 2,543 m (puncak Kartaltepe) tersebut, di musim dingin resort ski-nya menjadi pusat wisata utama di Turki. Selain itu, keindahan gunung Uludağ di musim semi, musim panas, hingga musim gugur juga tetap menawan, dengan berbagai perobahan warna dari dedaunan pohon-pohon yang ada di Uludağ.
Untuk mencapai ketinggian tertentu dari gunung yang dinamakan Mysian Olympus oleh penghuni awal Bursa, yaitu orang-orang Romawi tersebut, kini sudah ada teleferic/cable car yang berangkat dari Teferruç hingga ke area plateau (dataran tinggi) yang dinamakan Sarıalan. lamanya perjalanan adalah 12 menit. Sepanjang perjalanan dalam teleferic, pengunjung bisa menyaksikan keindahan hutan Uludağ dan pemandangan kota Bursa dari atas.
Namun untuk ski, pengunjung harus naik lagi ke daerah Oteller dengan menggunakan dolmuş (angkot). Untuk rombongan biasanya langsung berangkat dari kaki gunung Uludağ ke Oteller Bölgesi, jadi tidak menggunakan teleferic.
Gunung tertinggi di wilayah Marmara dan di seluruh Anatolia tersebut, yang pada masa Romawi dan Byzantium digunakan sebagai tempat bertapa para pendeta dan biarawan ini, kini padat pengunjung yang ingin mencoba kebolehannya bermain ski, ataupun hanya ingin bermain-main di salju yang tebal.
(Lia)
Ket. Gambar: Sarıalan Plateau, tempat pemberhentian Teleferic


Kota Bursa

Kota Bursa, juga merupakan ibukota propinsi Bursa, terletak di wilayah laut Marmara, arah barat laut Anatolia.
Bursa (Prousa) memiliki banyak julukan antara lain Hüdavendigar, "Karunia Allah", ataupun Yeşil Bursa (Bursa hijau). Dinamakan Bursa hijau karena kota Bursa memiliki hutan-hutan yang menghijau di gunung Uludağ, di kala musim semi.
Bursa adalah Ibukota Ustmaniyyah yang pertama, berlangsung antara 1335 hingga 1363 M. Setelah itu ibukota berpindah ke Edirne (Adrianople) dan kemudian Istanbul (Konstantinople, ditakhlukkan oleh Fatih Sultan Mehmet, 1453 M). Saat ini Bursa menjadi kota terpadat no 4 di Turki setelah Istanbul, Ankara, dan Izmir.
(Lia)
Ket. Foto: Perpustakaan Yeşil Camii, dalam cakupan Yeşil Camii'nin Kulliyesi


Selasa, 20 Januari 2015

Silang pendapat hanya untuk menghibur diri

Pekerjaan serabutan halal-ku kali ini: menerjemahkan material untuk konten website.
Pagi-pagi ke kantor mereka, untuk mengambil materialnya. Kirain mau ngambil trus ciao. Eh, yang ada ngutara-selatan ngobrol dulu. Sambil menyaksikan mereka berbantahan: "hayır, lan", "değil, lan". Silang pendapat adalah hiburan buat orang sini, nggak ada yang serius. Ini aja cuma gara-gara aku minta mereka menerangkan sejarah Turki: Hun, Hittit, Great Seljuk, Ottoman, dst.

Lanjut materi lain, "Apakah orang Eropa lebih beradab dari orang Turki?" jawabannya enggak, karena orang Eropa mengirim orang tua mereka yang sudah tua ke huzurevi (rumah jompo), terus anak-anak yang sudah dewasa ngga mau lagi diurusin oleh orang-tuanya.
(Di bis aku melihat seorang kakek naik ke bus dengan cucu perempuannya. Sang kakek membawa ransel pink cucunya bertuliskan nama sekolah sang cucu. Cucunya didudukkan di bangku bis. Sementara tangan si kakek yang sudah agak tremor memegang sandaran besi kursi. Seorang ibu turun dari bis dengan anak perempuannya yang mengenakan boots, legging dan jaket cukup tebal. Segera ia menutup kepala anaknya dengan kupluk jaketnya, memasang syal untuk menutupi mulut dan hidung si anak, padahal matahari bersinar cerah, suhu udara 12 derajat C)

Lanjut materi tentang bom, yolsuzluk (korupsi-terimakasih suamiku yang udah ngasih tahu apa itu yolsuzluk)

Selasa, 13 Januari 2015

Mau umroh plus? Istanbul-Bursa-Madinah-Mekkah, bersama SANTAFI TRAVEL

Assalamualaikum wr.wb,

Pembaca blog yang baik hati,
Apabila anda membutuhkan travel agent yang menyelenggarakan umroh, yang bagus dan terpercaya, silakan gunakan jasa SANTAFI TRAVEL. Saya sudah mendampingi grup-grup dari SANTAFI TRAVEL sejak 2011, sebagai penerjemah. Dan sejauh ini saya melihat SANTAFI TRAVEL sebagai travel agent yang sangat memperhatikan kesejahteraan pesertanya.

Hotel-hotelnya selalu bintang 4 dan bintang 5, sarapan a la Buffe di hotel, makan siang dan makan malam di restoran-restoran yang berkualitas tinggi. Semuanya demi kenyamanan dan kepuasan peserta tour.

SANTAFI, selama tour Istanbul dan Bursa juga selalu hire saya, orang Indonesia yang tinggal di Istanbul, sebagai penerjemah selama tour berlangsung. Dan hal ini terbukti sangat menambah kenyamanan peserta tour, karena penjelasan dari saya lebih bisa dimengerti oleh peserta.

Berikut adalah poster SANTAFI TRAVEL untuk umroh plus tanggal 15 Februari. Ayo silakan daftar mumpung masih ada seat. Segeralah sebelum kehabisan!

Salam,
Lia