Senin, 04 Agustus 2014

Buah Tin, buah Surga

"wattiini wazzaituun...demi buah tin dan buah zaitun"

QS. At-tiin: 1

Setiap berkunjung ke kampung halaman suami untuk berlebaran iedul fitri, adalah saatnya bagi saya untuk memakan buat tin sebanyak-banyaknya. Juga buah anggur dan panen cabe pedas kesukaan saya. Saya suka sekali buah tin yang hitam, rasanya dua kali lebih manis dari tin putih. Dalam bahasa Turki buah ini dinamakan "incir", dalam bahasa latinnya "Ficus Carica". Masyarakat Turki tidak menganggap buah ini istimewa, karena pohonnya tumbuh dimana-mana seperti pohon singkong di Indonesia. Bisa liar bisa juga khusus ditanam.




Pohon tin bisa menghasilkan buah walau pohonnya masih kecil. Pohon ini juga bisa bertahan dan membesar seiring waktu. Dia berbuah setiap hari, sehingga setiap hari ada saja buah yang matang dari pohon yang sama. Buah yang kaya akan zat gula dan vitamin A,B dan C ini sangat lembut dan cepat rusak. sehingga harus segera dihabiskan, kalau tidak maka sebaiknya dijemur saja sampai kering untuk nantinya dibuat selai incir kering yang dinamakan "bestel". Bestel terkenal dari wilayah Antalya, Laut Putih.

Daerah lain di Turki bisa mengeringkan buah tin secara utuh, itu semua tergantung cuaca di wilayah tersebut. Untuk wilayah Antalya, buah tin harus dibuka supaya kering, jika tidak maka dalamnya akan tetap basah dan nantinya membusuk ketika disimpan. Turki saat ini adalah penghasil buah tin terbesar di dunia.

Selain buahnya yang bermanfaat, daun tin segar yang dihancurkan juga bisa untuk memboreh luka. Daun tin segar mengeluarkan getah berwarna susu, bisa menimbulkan luka lecet merah di kulit. Jadi harus berhati-hati ketika memetik buah tin. Walaupun getah tersebut sebetulnya juga berguna untuk mengobati penyakit kulit (semacam kutilan atau penambahan layer kulit, dalam bahasa inggris dikenal sebagai penyakit Wart atau Velucca).

1 komentar: