Rabu, 23 Mei 2012

Tertawa dan menangis di malam bainai a la Turki (5-habis)


Para gadis pengiring yang berjalan perlahan mengelilingi sang gadis calon pengantin tersebut, kemudian berhenti. Wanita pembawa baki berisi henna yang dihiasi lilin-lilin kecil tersebut lalu memutarkan baki tersebut di seputar badan di gadis. Lalu salah satu kerabat wanita dari pihak calon pengantin laki-laki, bisa kakak perempuannya ataupun kakak iparnya, akan mengambil segumpal henna dari baki dan memoleskannya ke telapak tangan sang gadis, kanan dan kiri. Lalu sebuah koin emas akan diletakkan di telapak tangan kirinya. Telapak-telapak tangan berhenna ini akan dikepalkan, dan salah satu kerabat wanita dari pihak calon pengantin laki-laki akan menyarungi kedua kepalan tangan tersebut dengan sarung tangan serupa sarung tangan bayi berwarna merah terbuat dari brokat. Maka selesailah prosesi pemborehan henna ini. Lampu-lampu di ruangan kembali dinyalakan. Kerudung merah yang menutupi muka sang gadis disibakkan kebelakang. Make-up sang gadis yang rusak karena air mata diperbaiki, dan acara pengambilan foto dimulai.
Kembali  ceria

Musik kembali diputar. Sang gadis pun berganti pakaian untuk yang terakhir kalinya. Keceriaan dan tawa kembali menggantikan tangisan yang mengharu-biru tadi. Dansa masih berlangsung hingga satu jam kedepan, saat waktu menunjukkan pukul sebelas malam.

Sementara itu, para tamu memberi ucapan selamat, pelukan dan ciuman di pipi kepada keluarga sahibul hajat dari kedua belah pihak. Sang calon pengantinpun berkali-kali mendapatkan interupsi ditengah tariannya untuk mendapatkan ucapan selamat dan berfoto bersama.

Berfoto bersama
Sekitar pukul 10.30 malam, dua kakak lelaki sang gadis dan calon suaminya masuk ke wedding hall dan turut menari bersama. Tepat pukul sebelas malam musik dihentikan karena masa penyewaan ruangan sudah habis.

Demikianlah acara Kına Gecesi ini berakhir, sedangkan esok adalah hari besar bagi pasangan ini, yaitu pesta pernikahan mereka. Kami para kerabat dan tetangga dari pihak calon pengantin laki-laki menuju mobil penjemputan kami untuk kembali ke kampung kami di Merkez Mahallesi (kampung tengah), Gaziosmanpaşa.

Sesampainya di rumah, waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Suamiku menyambutku dengan sejumlah pertanyaan tentang kesan-kesanku menghadiri acara Kına Gecesi untuk pertama kalinya dalam hidupku.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar