Selasa, 10 Februari 2015

Yeşil Camii

Dinamakan Yeşil=hijau, dari interior dalamnya yang serba hijau, meliputi keramik-keramik hexagonal berwarna hijau kebiru-biruan, serta elemen mimbar-mihrab, dan ornamen-ornamen lainnya yang juga serba hijau.
Masjid cantik ini dibangun oleh Sultan Mehmet I "Çelebi". Arsiteknya, seorang Vezir yang bernama Hacı Ivaz Paşa, menampilkan arsitektur Yeşil camii yang senyatanya adalah karya seni warisan Selcuk.
Sultan Mehmet I, dari gelarnya yang"çelebi" sudah terlihat bahwa beliau adalah seorang sufi. Oleh karenanya banyak inkripsi-inkripsi Rumi menghiasi dekorasi mesjid ini.
Mesjid yang dibangun pada sekitar tahun 1419-1421 ini, interior-nya dikerjakan oleh artist dari Tabriz, yaitu Ali Bin İlyas dan Mehmet El Mecnun. Namun gempa bumi yang memporak-porandakannya pada tahun 1855, membuatnya harus direnovasi besar-besara atas perintah Ahmet Vefik Paşa, gubernur Bursa pada masa itu.
Karena tidak bisa menemukan arsitek Turki yang mampu untuk mengerjakan proyek tersebut, gubernur menunjuk seorang arsitek Prancis, bernama Leon Parvilee, yang ternyata tidak bisa mengembalikan keadaan lukisan kubahnya dengan sempurna. Kini kita mendapati kubah tersebut disapu cat putih.
Keindahan mesjid hijau bahkan dimulai dari pintunya yang berupa ukiran langsung diatas marmer, begitu indah sehingga Evliya Çelebi menyebutnya sebagai "Dantel" atau renda.
Begitu masuk ke dalam mesjid, terdapat ruangan memanjang ke kanan dan kekiri, serta pintu utama ditengah membuka ke ruang utama. Ruangan yang ke kiri adalah ruangan sholat wanita dengan dekorasi interior yang juga sungguh menawan.
Dulunya, ruangan-ruangan di kedua sisi tersebut dinamakan "Tabhane", yaitu ruangan untuk tempat tinggal tamu yang datang ke mesjid dari jauh. Kedua ruangan tersebut dilengkapi dengan perapian atau "ocak" dalam bhs. Turki.
Setelah melewati pintu utama, terdapat sejumlah level yang ditinggikan , yang dinamakan "Eyvan". ada dua di masing-masing sisi, dengan kubah sendiri dan hiasan kubah serta sekeliling dindingnya yang luar biasa indah, semuanya bernuansa hijau.
Belum lagi mihrabnya yang sungguh mengundang rasa kagum yang membuncah. Sungguh unik, luar biasa kaya. Rasanya tak bosan-bosan memandang karya seni sedemikian tinggi yang pernah ada dari abad ke 15 tersebut.
Dİ bawah masing-masing Eyvan terdapat pabuçluk, yaitu tempat untuk menyimpan sepatu pada masa itu. Tentu saja saat ini dilarang menyimpan sepatu disitu, karena sekarang seluruh bagian mesjid telah dilapisi karpet.
Sebagaimana di Ulucamii, di Yeşil camii juga terdapat Şadırvan yang berada di tengah ruangan mesjid, bedanya di Yeşil camii ini şadırvannya tidak lagi digunakan untuk mengambil wudhu, jadi hanya sebagai dekorasi ruangan dan pendingin ruangan saja.
Semoga semua warga MII bisa memiliki kesempatan untuk mengunjungi Yeşil Camii.
(Lia)
Ket. gambar: foto-foto Yeşil Camii












Tidak ada komentar:

Posting Komentar